Sumber:http://www.anaksaleh.com/ar-risalah/ilmu-pengetahuan/88-rahasia-rasulullah-sangat-sayang-pada-kucing.html
Rasulullah SAW memiliki seekor kucing yang
diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil jubahnya,
ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya.
Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan
lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Di saat Rasulullah kembali ke rumah, Mueeza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.
Di saat yang lain setiap kali Rasulullah menerima tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang di sukai Rasulullah adalah, ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Rasulullah berpesan kepada para sahabatnya untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadits shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai." (HR. Bukhari)
Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis, bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang buta baca tulis, berani mengatakan bahwa kucing itu tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Berikut ini adalah keistimewaan kucing
Fakta ilmiah 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu yang mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta ilmiah 2:
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sampel dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan
Menurut Dr George Mqashud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah dilakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia leih bersih daripada manusia. Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun ketika ia sampai di rumah Aisyah ternyata Aisyah sedang shalat. Lalu ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa pada ada bubur.
Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur terebut dimakan kucing, Aisyah laly membersihkan bagian yang disentuh kucing dan Aisyah memakannya
Di saat Rasulullah kembali ke rumah, Mueeza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.
Di saat yang lain setiap kali Rasulullah menerima tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang di sukai Rasulullah adalah, ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Rasulullah berpesan kepada para sahabatnya untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadits shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai." (HR. Bukhari)
Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis, bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang buta baca tulis, berani mengatakan bahwa kucing itu tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Berikut ini adalah keistimewaan kucing
Fakta ilmiah 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu yang mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta ilmiah 2:
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sampel dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan
- Hasil yang diambil dari kulit luar ternyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut
- Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman
- Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuma yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti streptococus, dan taphylococcus, Jumlahnya kurang dari 50 ribu pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam
- Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidk memiliki kuman dan mikroba. Lidahnya bersih dan membersihkan.
Menurut Dr George Mqashud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
- Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit
- Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing
- Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia
- Dokter hewan di ruamh sakit hewan Damaskus, Said Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme.
- Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
- Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemurda tidak dekat-dekat dengan air.
- Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing,
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah dilakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia leih bersih daripada manusia. Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun ketika ia sampai di rumah Aisyah ternyata Aisyah sedang shalat. Lalu ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa pada ada bubur.
Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur terebut dimakan kucing, Aisyah laly membersihkan bagian yang disentuh kucing dan Aisyah memakannya